Menurut The Geological Society of America (2012), warisan geologi atau Geoheritage adalah situs atau area geologi yang memiliki nilai-nilai, budaya, dan nilai estetika.
Dengan memahami warisan Geologi/Geoheritage Jogja kita akan memahami sejarah geologi pembentukan Pulau Jawa mulai dari 36-60 juta tahun yang lalu (dalam skala waktu geologi disebut dengan Kala Eosen).
Di Yogyakarta terdapat sembilan geotapak (suatu situs atau singkapan batuan yang memiliki nilai geologi yang penting serta mudah dijangkau) yang mewakili sejarah geologi Jawa mulai dari masa sebelum kejayaan gunungapi purba hingga masa gunungapi modern, yang merupakan rentangan waktu hingga 50 juta tahun yang lalu. Kesembilan geotapak tersebut adalah:
Dengan memahami warisan Geologi/Geoheritage Jogja kita akan memahami sejarah geologi pembentukan Pulau Jawa mulai dari 36-60 juta tahun yang lalu (dalam skala waktu geologi disebut dengan Kala Eosen).
Di Yogyakarta terdapat sembilan geotapak (suatu situs atau singkapan batuan yang memiliki nilai geologi yang penting serta mudah dijangkau) yang mewakili sejarah geologi Jawa mulai dari masa sebelum kejayaan gunungapi purba hingga masa gunungapi modern, yang merupakan rentangan waktu hingga 50 juta tahun yang lalu. Kesembilan geotapak tersebut adalah:
- Monumen Batugamping Eosen (Kabupaten Sleman)
- Lava Bantal Berbah (Kabupaten Sleman)
- Endapan Abu Vulkanik Purba Candi Ijo (Kabupaten Sleman)
- Goa Kiskendo (Kabupaten Kulon Progo)
- Kawasan Sisa Penambangan Mangan Kliripan (Kabupaten Kulon Progo)
- Gunungapi Purba Nglanggeran (Kabupaten Gunung Kidul)
- Kawasan Pantai Wediombo-Siung (Kabupaten Gunung Kidul)
- Situs Bioturbasi Kalingalang (Kabupaten Gunung Kidul)
- Kawasan Geologi Parangtritis (Kabupaten Bantul)
Sumber: Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud RI.