Kalau sekali waktu Anda ke Malioboro, cobalah cari warung soto daging sapi Pak Mul. Di sini Anda akan mendapatkan sensasi yang berbeda.
Di tengah ramainya orang-orang berseliweran menyusur lorong pertokoan di Malioboro dan yang hendak berbelanja di Pasar Beringharjo, Anda menyantap soto daging sapi panas.
Warung yang berdiri tahun 1985 ini berlokasi di pojok utara pasar Beringharjo. Warung ini hanya menempati bagian pojok gedung pertokoan yang berukuran kira-kira 2,5 x 2 meter. Hanya ada dua meja panjang di samping kanan dan kiri, dan satu bangku kayu panjang di tengahnya.
Kalau penuh pengunjung, Anda harus duduk beradu punggung dalam satu bangku dengan pengunjung lain. Di situ maksimal hanya bisa ditempati delapan orang. Kalau selesai menyantap dan ingin keluar, Anda pun harus permisi lebih dulu kepada pengunjung lain, agar mereka bersedia menyingkir sebentar supaya Anda bisa lewat.
Meski tampak kurang nyaman, tapi justru di situlah letak sensainya. Menyantap soto panas di ruang sempit. Karena suasana yang begitu, warung ini justru banyak jadi jujugan pelancong. Mereka yang dulu pernah sekolah di Jogja dan menjadi pelanggan pun tak kemudian melupakan jika suatu saat kembali ke Jogja. Mereka pun kemudian menamainya warung “Soto Sempit”.
Soto daging sapi Pak Mul segar dan sedap. Dalam semangkuk berisi nasi, daging sapi, dan babat. Harganya pun tak mahal, hanya 7.000 rupiah semangkuk. Warung ini buka setiap hari, dari pukul 09.00 – 16 00.
Sumber: Majalah Kabare, edisi Maret 2011.
Di tengah ramainya orang-orang berseliweran menyusur lorong pertokoan di Malioboro dan yang hendak berbelanja di Pasar Beringharjo, Anda menyantap soto daging sapi panas.
Warung yang berdiri tahun 1985 ini berlokasi di pojok utara pasar Beringharjo. Warung ini hanya menempati bagian pojok gedung pertokoan yang berukuran kira-kira 2,5 x 2 meter. Hanya ada dua meja panjang di samping kanan dan kiri, dan satu bangku kayu panjang di tengahnya.
Kalau penuh pengunjung, Anda harus duduk beradu punggung dalam satu bangku dengan pengunjung lain. Di situ maksimal hanya bisa ditempati delapan orang. Kalau selesai menyantap dan ingin keluar, Anda pun harus permisi lebih dulu kepada pengunjung lain, agar mereka bersedia menyingkir sebentar supaya Anda bisa lewat.
Meski tampak kurang nyaman, tapi justru di situlah letak sensainya. Menyantap soto panas di ruang sempit. Karena suasana yang begitu, warung ini justru banyak jadi jujugan pelancong. Mereka yang dulu pernah sekolah di Jogja dan menjadi pelanggan pun tak kemudian melupakan jika suatu saat kembali ke Jogja. Mereka pun kemudian menamainya warung “Soto Sempit”.
Soto daging sapi Pak Mul segar dan sedap. Dalam semangkuk berisi nasi, daging sapi, dan babat. Harganya pun tak mahal, hanya 7.000 rupiah semangkuk. Warung ini buka setiap hari, dari pukul 09.00 – 16 00.
Sumber: Majalah Kabare, edisi Maret 2011.